MESS SUKISNO Lanud Halim Jakarta

Ilustrasi


Kenapa diberi nama Sukisno? Begini ceritanya…

Mess Sukisno Terletak di Markas Yon 461/Paskas Halim Perdanakusumah Jakarta. Sukisno merupakan personil Peleton 1 Kompi 1 yang gugur dalam operasi di Baucau Timtim. Kejadian yang menimpa prajurit kelahiran Purwokerto ini terjadi saat Peleton 1 melakukan patroli disekitar pangkalan. Misi yang diemban mereka adalah menutup jalur-jalur pelolosan kelompok Fretilin yang sedang di serang oleh yonif-yonif TNI-AD.

Saat itu menjelang sore ketika peleton yang dipimpin oleh Lettu Psk. Daromi (AAU 1977/Marsda Purn.) melewati jalur patroli yang biasa mereka lewati. Sebagai caraka, posisi Sukisno tidak terlalu jauh dari sang komandan peleton. Sukisno saat itu berada di tengah-tengah barisan yang membentuk formasi berbanjar. Dia berada dikelompok Danton, dilehernya tergantung tas berisi map lapangan.

Tiba-tiba, tar…! tar…! suara tembakan membahana dua kali kemudian senyap. Sebagai reaksi jika mendengar tembakan, pasukan langsung meyebar dan mencari perlindungan. Tidak jelas dari mana datangnya suara tembakan.

“Ya Allah..saya kena..saya kena!”

Suara itu mengagetkan semua personil yang sudah mulaimemberikan tembakan balasan.

“Balak satu..Sukisno kena..!

Beberapa anggota segera mendekati Sukisno yang merintih kesakitan, sementara yang lain siaga dan memberikan perlindungan. Sebutir peluru menembus perut Sukisno sampai tembus ke belakang. Saking kencangnya laju peluru, rekannya dibelakang Koptu Yopi juga kena. Yopi masih beruntung, laju peluru terhenti tepat di kopelrimnya. Yopi hanya merasakan panas disekitar perutnya.

Daromi mengetahui anak buahnya tertembak segera berlari kedepan. Didekatinya Sukisno yang sudah berlumuran darah dan ada cairan keluar disana, sepertinya makanan.

“Ndannn…titip anak saya ya, mohon diperhatikan” suara Sukisno lirih kepada komandannya.

“Komandan..badan saya kok semakin dingin..?” kembali Sukisno berujar.

Oleh Daromi, Sukisno kemudian ditutupi dengan selimut pribadinya lalu segera menyiapkan tindakan evakuasi. Evakuasi dibantu oleh ranpur FV603 Saracen milik Kavaleri AD yang dimintai bantuannya.

Sukisno dievakuasi ke Baucau menunggu pesawat Fokker F27 untuk diterbangkan ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Dalam masa penantian di Dilli, Sukisno yang masih sadar namun sudah semakin lemah ditemani oleh Koptu Psk. Fathoni. Fathoni yang menunggui Sukisno semalaman di Dilli menceritakan betapa ia sangat sedih melihat keadaan rekannya itu. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Sukisno masih sempat berpesan kepada Fathoni, “Bang..,titip anak saya ya”.

Sukisno menghembuskan nafas yang terakhirnya diudara, dalam perjalanan evakuasi ke Jakarta. Atas jasa dan pengabdiannya, pangkatnya dinaikkan setingkat lebih tinggi secara anumerta menjadi Praka Anumerta Sukisno.


Sumber 1, sumber 2

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama