H-1 acara HUT Apodeti ke-51, kami dihubungi oleh anak keturunan partai integrasi Timor Timur, yaitu Apodeti. Di ujung telepon selular, rangkaian acara diungkapkan dengan penuh keantusiasan. Sama halnya kami, admin Timtim Files dalam melihat dinamika kisah penerus pejuang integrasi. Sebuah kisah sejarah yang unik sekaligus menarik.
Mereka yang menyebut dirinya sebagai integrasionis, menyatakan HUT kali ini ada acara yang berbeda. Kini terbuka bahwa dikabarkan mereka membuat sebuah Deklarasi yang disebut JIFAV.
Dari gambar diatas menandaskan bahwa Apodeti inginkan keadilan. Partai yang lahir pada 27 Mei 1974 ini merupakan korban keganasan Fretilin tahun 1975-1976. Kisah yang belum usai dimasa lalu, kini diteruskan kembali oleh generasi ke dan ke-3 Apodeti.
Fretilin adalah sebuah partai di Timor Portugis yang berkuasa secara politik dan militer menjelang masuknya Indonesia, melakukan tindakan yang hingga kini menyisakan luka dan duka bagi korban, khususnya orang-orang Apodeti. Mereka melakukan keganasan itu dalam sebuah rangkaian pertempuran antar faksi-faksi politik sesama orang Timor, perang saudara. Mereka yang bertikai mempertahankan keyakinan akan orientasi pilihan politiknya, yaitu Fretilin yang inginkan Timor Merdeka, Apodeti inginkan Timor integrasi dengan NKRI, dan UDT inginkan tetap bersama Portugal. Ketiga partai ini saling baku bunuh hingga kemudian Apodeti dan diikuti UDT, KOTA, dan Trabalista meminta dukungan Indonesia untuk memukul mundur Fretilin yang ketika itu adalah yang terkuat di daratan Timor Portugis dibanding partai-partai lainnya.
Para korban Fretilin, khususnya dari Apodeti yang sejak tahun 1999 mempertahankan ke-WNI-annya, kemudian memilih tetap menjadi warga NKRI dan enggan kembali ke tanah kelahirannya yang kini bernama RDTL. Mereka inilah yang tersebar di Kupang dan Jawa, bangkit bersatu untuk membawa kisah mereka menuju pencapaian yang lebih berkeadilan. Ya, keadilan untuk korban, keadilan untuk orang Apodeti yang tewas oleh Fretilin.
Kisah ini adalah sebuah awal, dan akan diikuti oleh rangkain selanjutnya.