Salah satu penyebab berkerumunnya warga Dili di gerejea Moteal ialah soal kematian pemuda anti-integrasi bernama Sebastiao Gomez. Kematian pemuda ini hasil bentrokan antar pemuda yang berlawanan posisi politiknya, yaitu disatu pihak pro integrasi dilain pihak anti integrasi. Bentrokan yang mekan korban dikedua belah pihak dini terjadi pada dini hari 28 Oktober 1991.
Bentrokan ini merupakan reaksi dari pembatalan rencana kedatangan anggota Parlemen Portugal ke Timor Timur (Timtim) oleh pemerintah Indonesia. Pembatalan ini karena ketidaksetujuan akan kehadiran Jill Joleffe dalam rombongan delagasi tersebut, Indonesia menolak Jill karena dikenal sebagai wartawan Autralia yang getol mendukung kemerdekaan Timtim serta kedekatannya dengan Fretilin. Jill termasuk salah satu dari 12 wartawan yang konfirm untuk hadir.
Terkait kematian Gomez dapat dilihat dari catatan media. Beberapa diantaranya diuraikan sebagai berikut.
Wikipedia mencatat kematian Gomez, seperti ini:
Pada akhirnya, Afonso Henriques dari kelompok pro-integrasi tewas dalam perkelahian dan seorang aktivis pro-kemerdekaan, Sebastião Gomes yang ditembak mati oleh tentara Indonesia.
Situs Tirto menulis:
Hingga pada malam 27 Oktober 1991, sekelompok provokator yang bekerja untuk intelijen Indonesia mengejek para aktivis pro-kemerdekaan dan memancing mereka untuk ribut. Anak-anak muda Timor Leste terpancing dan perkelahian berlangsung di malam itu juga. Pagi hari 28 Oktober 1991, jasad aktivis muda pro-kemerdekaan, Sebastiao Gomez, ditemukan tergeletak di dekat gereja Moteal.
Kompas memberitakannya begini:
Pembatalan tersebut memantik kekecewaan dari mahasiswa pro-kemerdekaan dan membuat situasi memanas, sehingga menewaskan dua orang aktivis, yaitu Afonso dan Sebastio Gomes.
Berdasarkan kutipan diatas dapat dicatat:
1. Perseteruan politik pro dan anti integrasi berkembang baik di Timtim.
2. Terlihat kebebasan terbilang baik dalam mengekspresikan pilihan politik di jaman Orde Baru.
3. Apa penyebab kematian pemuda pro integrasi, Alfonso ?. Apakah dapat dipastikan (lalu diyakinkan) bahwa benar yang menembak Gomez adalah tentara Indonesia ? Siapakah diantara keduanya yang tewas lebih awal ?.
4. Apakah mereka keduanya adalah "man terget" atau "salah sasaran" ?
5. Apakah dapat dipastikan (lalu diyakini) bahwa adalah benar soal ini: "sekelompok provokator yang bekerja untuk intelijen Indonesia mengejek para aktivis pro-kemerdekaan" ?.