PETA OH PETA

Ilustrasi

Pernah lihat miniseri Band of brothers yang episode di mana capt. Sobel membuat pasukannya tersesat karena nggak bisa baca peta??…..kejadian ini pernah dialami bokap, bedanya waktu itu bukan dalan suasana latihan tapi bener-bener saat patroli keluar masuk hutan, bahkan sampai tersesat 2 hari nggak bisa menemukan rute awal menuju LZ helikopter.

Kenapa bisa sampai tersesat parah seperti itu?? kayaknya menurut bokap gara-gara Danton baru yang di tugaskan untuk menggantikan Danton lama, karena Danton yang lama mendapat tugas untuk melaksanakan pendidikan sesko.

Awal kisahnya saat peleton Bokap mendapat giliran untuk melaksanakan patroli di sebuah daerah pegunungan sebelah selatan dari base camp, sebelum berangkat seperti biasa diadakan briefing untuk menjelaskan mengenai daerah operasi, RoE, dll, dan juga di dalam briefing tersebut diperkenalkan untuk pertama kalinya Danton yang baru, pangkatnya baru Letda….masih muda orangnya (kayaknya baru lulus dari Akmil).

Seluruh personel yang akan dikirim melakukan patroli sebenarnya nggak terlalu kaget karena sebelumnya mereka sudah mendapatkan informasi kalau patroli kali ini akan di pimpin orang baru, hanya baru saat itulah mereka lihat orangnya untuk pertama kalinya….setelah sesi perkenalan dan basa-basi nggak penting kemudian semua personel pun di perintahkan untuk segera berangkat, kali ini mereka akan di drop menggunakan Helikopter ke tempat sasaran untuk menghemat waktu.

Singkat cerita, setelah heli mendarat di LZ (kali ini nggak pake lompat dari ketinggian 3 m ), semua personel pun berloncatan ke luar…setelah melakukan konsolidasi, pasukan pun berjalan sesuai dengan misi yang telah dijelaskan, sebenarnya sih menurut bokap misinya sederhana, search and destroy kalau menemukan sesuatu yang berharga untuk di pake intelijen, angkut aja……..awalnya patroli berlangsung aman dan lancar, belum terlihat ada indikasi fretilin ada di daerah tersebut, tapi tetep kewaspadaan merupakan no.1, setelah beberapa jam, kok kayaknya ada yang aneh….daerah yang mereka lewati makin lama makin terjal dan nggak terlihat ada perkampungan di situ, Danton pun kelihatan mulai sedikit gelisah, dia memanggil sang radioman (karena dia yang bertugas membawa peta lokasi)…setelah dilihat agak lama, Danton pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan….tapi Bokap dan rekan-rekannya agaknya sedikit ragu, karena mereka yakin betul kalau dalam briefing, lokasi yang di jelaskan ciri-cirinya nggak kayak gini…tapi okelah perintah adalah perintah, bawahan harus nurut komandan

Sudah lewat setengah hari (sekitar 13 jam) mereka berjalan entah di mana, daerah yang di lewati pun sepertinya makin menanjak mengarah ke atas bukit…..Bokap yang kebetulan menjabat Wadanton, mulai di towel-towel rekan-rekannya di suruh unutk menayakan apakah rute yang di lewati ini betul…..

Bokap awalnya ragu-ragu, sungkan, takut nantinya malah menjatuhkan wibawa sang komandan….tapi karena rekan-rekannya makin mendesak…akhirnya Bokap pun mulai buka suara :

Bokap : “maaf, mohon ijin letnan….apakah rutenya sudah sesuai dengan peta dari komando ndan??”

Danton : “ya, memang ini rutenya…kamu nggak usah khawatir, dah sesuai ama peta kok…bentar lagi kita bakalan nyebrang sungai”

Bokap : “Okay siap ndan, maaf..”

Danton : “yo…oh ya bilang sama anak-anak, siap-siap nyebrang sungai”

Bokap : “Siap !!”

Kemudian bokap meneruskan ucapan sang komandan agar semua pasukan siap-siap nyebrang sungai, jadi ada yang nyopot kaus kaki, masukin magazene kedalam ransel agar pelurunya nggak basah, ada yang masukin selimut, rokok ama korek kedalam kantong plastik (buat yang kebetulan bawa kantong plastik)…setelah semuanya dah siap nyebrang sungai…..kok sungainya belum kelihatan, jangankan kelihatan, suara sungainya aja nggak kedengaran……..

WAH !! kayaknya ada yang nggak beres nih ama Danton baru….banyak yang berpikir, jangan-jangan nih orang lupa ama penjelasan saat briefing atau salah baca peta atau jangan-jangan lebih parah lagi, NGGAK BISA baca peta !!…weleh-weleh bisa berabe ini, kata beberapa anggota pasukan.

Tapi Bokap tetep berusaha menjaga wibawa sang komandan dengan bilang kalau nggak kelihatan sungai mungkin sungainya lagi kering, dan juga agar personel ini tetep solid dan nggak hilang kepercayaanya ama komandan….bisa berbahaya apabila pasukan kehilangan kepercayaan terhadap komandan di medan laga……Bokap pun meminta agar Danton menghentikan pasukan untuk beristirahat sejenak, kemudian Bokap mendekalti Danton

Bokap : “nDan…maaf, komandan yakin kalau ini rute yang benar??” (sambil berbisik)

Danton : “ terus opo’o??”

Bokap : “gini ndan, saya yakin betul saat briefing saya lihat ada sungai yang dekat dengan lokasi ini, tapi dari tadi saya nggak lihat ada sungai loh nDan….ini anak-anak sudah kebingungan kayaknya, situasi kayak gini nggak bagus loh ndan”

Danton : “ ngene loh san (sersan), saya udah yakin betul kalau saya sudah bener baca petanya….arahnya pun dah bener, lha ini saya pake kompas dari arloji saya (dulu biasanya tentara make arloji yang ada kompas kecilnya, bokap juga punya soalnya)…”

Bokap : “oh ya udah ndan”

setelah ngobrol, Danton pun memerintahkan agar pasukan kembali bergerak…lagi-lagi Bokap di towel-towel rekannya, tuh rekannya bilang ke bokap sambil berbisik

Rekan bokap : “klek…iki temenan bener tah dalane?? prasaku awak ndhewe iki kesasar klek…mugo-mugo ae gak di sergap karo Fretilin, modyar kabeh awak ndhewe engkok..” (klek…ini beneran jalannya?? perasaan gue kita ini tersesat…moga-moga aja nggak di sergap ama fretilin, mampus semua nanti kita nih)

Bokap : “wis ojo rame ae….ngetuto ae lah, matek gak matek iku wis ono takdire” (udah jangan rame aja….ngikut aja lah, hidup mati itu dah ada takdirnya)

Tapi yang di khawatirkan pasukan agaknya sedikit demi sedikit mulai terbukti…sudah hampir 1 hari berjalan, tetep nggak ketemu perkampungan, sungai dsb……akhirnya Bokap pun meminta Danton untuk menghentikan perjalanan dan memberi kesempatan pasukan agar bermalam, di tempat tersebut…..tapi tetep beberapa orang mendapat giliran jaga dan DILARANG KERAS ngerokok, mainan senter, berisik apalagi bikin api unggun…bisa sangat berbahaya..kalau ada yang ngelanggar bisa di jundul ama yang lainnya. Menurut penuturan Bokap malam itu ketika sang komandan tertidur, bokap memanggil sang radioman, beliau meminta peta yang di bawanya untuk di periksa…

Dannnn….ternyata BENAR…sang Danton salah baca peta !!…bener-bener salah !!, jado posisi pasukan saat itu sudah jauh dari rute yang di tentukan, kalaupun kembali setidaknya bisa makan waktu 1 hari lagi…tapi ya udahlah nggak papa…besok Bokap yang akan menyampaikan ke Danton perihal tersebut.

Besoknya Bokap pun ngomong ke Danton, dan akhirnya Danton pun mengakui kalau nggak seberapa bisa baca peta, begh !! dalam hati bokap ngumpat “JANCOOOOOOOK !!! gak ngomong ket wingi !!”…tapi ya udahlah nasi sudah menjadi bubur, akhirnya Bokap pun meminta dengan sangat agar kali ini, dia yang megang petanya, sebelum mereka melanjutkan perjalanan hari itu, Bokap berinisiatif untuk menghubungi komando lewat radio, saat itu menurut bokap yang menkjawab adalah Danki, Pak Nainggolan. Eh lhadalah ketika Bokap melaporkan kalau pasukan tersesat di luar rute patroli, pak Nainggolan malah nanya balik kayak gini :

Pak nainggolan : “ klek…bekal kamu itu masih cukup berapa hari??”

Bokap : “sekitar 2 hari lagi nDan”

Pak nainggolan : “ Ya udah…jalan terus, sampai ketemu rute yang bener, nggak usah manja minta di jemput ama helikopter segala, kau ini sudah raider…masak tersesat aja bingung kau !!” (abies itu di tutup) perasaan Bokap saat itu…”Asssu, podo gendhenge dadakno !!” (Anj*ng, sama gilanya ternyata !!)  ….

Akhirnya pasukan pun dia ajak berbelok ke kanan, untuk menuruni bukit, sambil mencari keberadaan sungai, dan ternyata benar setelah beberapa jam berjalan mulai terdengar samar-samar suara air mengalir dengan deras..berarti sungai sudah dekat, bokap memutuskan untuk berjalan kembali melalui pinggiran sungai mengikuti aliran sungai, meskipun sebenarnya berbahaya…nggak ada jalan lain lagi selain melakukannya, ternyata benar nggak lama kemudian salah satu pasukan melihat banyak sekali jejak-jejak kaki di tepi seberang sungai, dan yang pasti itu bukan jejak kaki sepatu milik ABRI saat itu, berarti di dekat situ ada aktivitas manusia, bisa jadi fretilin……Bokap segera lapor ke Danton, Danton pun memerintahkan untuk melakukan pengintain buat memastikan, kalau bener fretilin……HAJAR !!

Selama kurang lebih 2 jam pasukan mengintai, ternyata benar dari balik rerimbunan pohon, muncullah 6 orang yang membawa senjata campuran ada G3, M16 dan Mauser, mereka sedang mengambil air….Danton masih belum memerintahkan untuk menembak, tapi pasukan dah mulai tegang, jari-jari mereka banyak yang sudah mulai masuk ke trigger, bahkan menurut penuturan Bokap jarinya sudah ngejer pengen narik trigger maedsen saetter-nya…..akhirnya ketika Danton berteriak “…SIKAT !!…”…..langsung suara tembakan bersahut-sahutan dari balik pepohonan, kilat-kilat cahaya peluru seperti menghujani posisi fretilin tersebut….itu fretilin cuman bisa tersentak kaget tanpa sempat membalas, dan akhirnya semuanya terkapar bersimbah darah di tepi sungai…tapi tembakan belum berhenti, kali ini Bokap dan rekan-rekannya mengarahkan tembakan ke rerimbunan pohon, mengantisipasi apabila ada anggota fretilin lain yang masih ada di antara rerimbunan pohon…sesekali granat di lontarkan melalui GLM, suaranya lumayan bikin nyali ciut “Blang…Blang…Blang”…..suara-suara teriakan pasukan pun ikut meramaikan suasana 

“ Buongkoh koen !!”, “ Ajur, ajur, ajur…panganen iki !!” (sambil memuntahkan tembakan)…setelah dirasa aman, Danton memerintah beberapa anggotanya untuk menyebrang sungai guna memeriksa mayat-mayat tersebut, tentunya dengan dilindungi oleh tembakan rekan-rekannya yang lain…..ternyata dari hasil penggeledehan, di temukan sebuah dokumen yang menunjukkan adanya kamp fretilin lumayan besar di sekitar daerah tersebut…..

Sedangkan mayat-mayat fretilin tadi…di hanyutkan aja ke sungai, senapan-senapannya, dikubur ama pasukan agar nggak di temukan ama temen-temennya tuh fretilin

Pasukan pun melanjutkan perjalanan…setelah 14 jam berjalan, akhirnya mereka berhasil menemukan rute yang sudah di tentukan…tapi patroli nggak berhenti sampai situ, mereka harus tetep melaksanakan perintah patroli cuman, yang seharusnya cuman 3 hari jadi nambah 2 hari lagi, total 5 hari….untuk menyiasatinya….pasukan hanya makan 2 kali sehari, yang seharusnya 3 kali sehari…akhirnya masa patroli pun habis…pasukan menuju posisi Extraction Zone sesuai di peta.

Alhamdulillah kali ini lancar nggak pake tersesat….kemudian Danton menghubungi Komando untuk dijemput, 30 menit kemudian Helikopter tiba, semua pasukan naik…dan akhirnya misi berakhir dengan bahagia hehehehe 

ternyata tersesat 2 hari itu membawa hikmah….pasukan bisa bawa “oleh-oleh”…sampai di markas, Danyon dateng sambil tersenyum dan menyalami pasukan satu-satu….si pak nainggolan cuman senyum-senyum ke arah Bokap…sambil ngomong

“Gimana klek….masih pengen kesasar lagi kau??”

Bokap njawab “nggak papa ndan, asal kesasarnya ama komandan..”

Pak Nainggolan : “Wakakakakakakakak……” 

Trus gimana nasib tuh Letnan?? dia dipindah tugaskan ke Dili menjadi Danramil disana…


Sumber 1, Sumber 2, sumber 3

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama