antara Domingos Oliveira dan Guilherme Gonçalves tentang Integrasi Timtim ke NKRI


Menilai sosok seperti Domingos Oliveira dan Guilherme Gonçalves harus dilakukan dengan melihat secara jernih dan objektif: sejauh mana keteguhan mereka dalam memegang prinsip perjuangan Apodeti dan kontribusinya bagi perjuangan Integrasi dengan Indonesia. Apakah mereka tetap konsisten membela nilai-nilai integrasi yang diperjuangkan sejak awal? Ataukah dalam perjalanan sejarah mereka justru bergeser arah, menanggalkan prinsip, dan bahkan mendukung perjuangan kelompok sebelah yang notabene menentang integrasi?

Jika ternyata pada titik tertentu mereka tidak lagi teguh terhadap prinsip perjuangan, bahkan secara aktif menyangkal sejarah integrasi serta mendukung narasi yang dibangun oleh kelompok anti-integrasi, maka mereka secara moral dan politis sudah menempatkan diri di luar garis perjuangan integrasi itu sendiri. Sikap semacam itu merupakan bentuk pengingkaran terhadap pengorbanan besar yang telah diberikan oleh para pejuang integrasi, termasuk dari Apodeti sendiri—banyak di antara mereka harus membayar dengan nyawa dan pengasingan demi cita-cita besar menyatukan Timor Timur ke dalam pangkuan Ibu Pertiwi.

Dengan demikian, bagi kami para pejuang integrasi sejati, tidak ada ruang bagi keraguan. Mereka yang telah menanggalkan prinsip dan bahkan berpihak pada narasi lawan secara otomatis telah mendeklarasikan diri mereka sebagai bagian dari kelompok anti-integrasi, apapun latar belakang dan asal-muasal politik mereka dulu. Sebab perjuangan bukan hanya tentang dari mana seseorang memulai, tapi tentang di mana ia berdiri hingga akhir.

Sumber

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama