Berapa Korban Pembantaian Fretilin dalam 3 Bulan

Untuk Timtim Files

Seseorang bisa saja menyebut angka secara sembarangan, tetapi saya berusaha merangkum jumlah korban berdasarkan sudut pandang dan kesaksian Arsenio Horta sebagaimana ditulis dalam bukunya.Untuk memastikan keadilan dalam menyajikan data, kesaksian seseorang yang mengalami dan merasakan teror FRETILIN secara langsung saat ditangkap, yaitu Arsenio Horta, lebih akurat. Kesaksiannya telah terdokumentasi dengan jelas, tanpa perlu berspekulasi atau menyebut angka secara sembarangan. Ini pun belum mencakup kesaksian dari korban-korban lain yang selamat, yang jika dihimpun, kemungkinan akan memperkuat gambaran kebrutalan rezim FRETILIN pada saat itu.
Berdasarkan kesaksian Arsenio Horta, pembunuhan massal yang dilakukan oleh FRETILIN selama masa kekuasaan mereka pada tahun 1975 terjadi di berbagai lokasi dengan jumlah korban yang signifikan. Jika kita mengumpulkan angka yang disebutkan dalam kesaksiannya, kita mendapatkan gambaran berikut:
1. Maubisse & Aileu
o Januário Soares dan dua gerilyawan membunuh antara 5-8 tahanan setiap malam.
o Pada malam 26 Desember 1975, 68 tahanan dieksekusi di Aileu.
o Eduardo dos Santos memerintahkan eksekusi 50 orang di Erbissa.
Gerilyawan Fretilin bernama Lay mengaku membunuh banyak orang yang ingin kembali ke Dili.
Semua ini dilakukan dengan sepengetahuan Nicolau Lobato.
2. Sekolah tempat penahanan massal
o Carlos César dan pembunuh lainnya membantai lebih dari 70 tahanan yang dituduh merencanakan pemberontakan.
3. Hola-Rua
o Nicolau Lobato memerintahkan eksekusi 20 tahanan karena tidak cukup orang untuk menjaga mereka.
Beberapa ditembak, yang lain dibunuh dengan parang dan panah.
4. Pembersihan terhadap pengikut Xavier do Amaral
o Para ajudan Xavier do Amaral dibunuh di tempat.
o Banyak lider FRETILIN yang dicurigai ada hubungan dengan Xavier ditangkap, disiksa, dan dieksekusi.
o Di Madebeno, sebuah kesatuan militer lengkap (lebih dari 100 orang) ditahan dan komandannya dieksekusi.
o Di Caicassa, banyak orang dibunuh dengan berbagai metode oleh eksekutor dan lider-lider sendiri.
5. Estimasi jumlah korban keseluruhan
o Tidak ada angka pasti, tetapi kesaksian menyebut korban meninggal setidaknya 500 orang dan kemungkinan bisa mencapai ribuan.
Analisis Jumlah Korban di Bawah Kekuasaan FRETILIN
Jika kita menjumlahkan angka-angka yang disebut secara eksplisit:
  • 68 (Aileu)
  • 50 (Erbissa)
  • 70+ (Sekolah tahanan)
  • 20 (Hola-Rua)
  • 100+ (Madebeno)
Total yang terkonfirmasi dari kesaksian ini adalah 308+ orang. Namun, ini hanya sebagian dari yang tercatat dalam kesaksian Arsenio Horta. Jika memperhitungkan laporan bahwa jumlah korban bisa mencapai ribuan, maka angka riil kemungkinan jauh lebih tinggi.
Kesaksian ini menunjukkan bahwa kekuasaan FRETILIN di Timor Timur pada 1975 ditandai oleh kebrutalan terhadap sesama warga Timor Timur. Eksekusi massal dilakukan bukan hanya terhadap musuh politik, tetapi juga terhadap anggota FRETILIN sendiri yang dianggap sebagai ancaman internal. Hal ini membuktikan bahwa pemerintahan FRETILIN bukan sekadar perjuangan kemerdekaan, tetapi juga rezim yang menumpahkan darah rakyatnya sendiri.
Dari data ini, dapat disimpulkan bahwa jumlah korban di bawah kekuasaan FRETILIN pada 1975 bisa berada di rentang 500 hingga ribuan, dengan kemungkinan angka lebih dari 1000 orang berdasarkan perkiraan saksi mata.
Berdasarkan kesaksian Arsenio Horta, kebrutalan yang dilakukan oleh FRETILIN saat mereka berkuasa bukan hanya mencakup eksekusi massal terhadap tahanan politik dan warga sipil yang dianggap musuh, tetapi juga kebijakan yang menyebabkan penderitaan luas bagi penduduk di wilayah yang mereka kendalikan. Selain pembantaian terhadap ratusan hingga ribuan orang di berbagai tempat, laporan yang diterima oleh Departemen Pertahanan FRETILIN sendiri menunjukkan bahwa lebih dari 20.000 orang meninggal akibat kelaparan dan disenteri, terutama sejak Januari 1977.
Penduduk di daerah yang dikuasai FRETILIN terpaksa bertahan hidup dengan mengonsumsi buah-buahan hutan, sementara kondisi semakin memburuk seiring dengan berlanjutnya konflik. Kesaksian ini memberikan gambaran mengerikan tentang bagaimana kekejaman rezim FRETILIN tidak hanya terbatas pada tindakan represif terhadap lawan politik, tetapi juga kelalaian dan kebijakan yang mengarah pada bencana kemanusiaan besar.
Jika merujuk pada semua sumber yang telah dibagikan, jumlah korban yang tewas di bawah kekuasaan FRETILIN—baik akibat eksekusi langsung maupun kelaparan—berjumlah puluhan ribu orang. Namun, angka pasti mungkin sulit ditentukan karena banyaknya pembantaian yang dilakukan di berbagai tempat secara tersembunyi. Yang jelas, kesaksian ini menunjukkan bahwa kekuasaan FRETILIN di Timor Timur kala itu ditandai dengan teror, pembunuhan, dan penderitaan massal yang tidak bisa diabaikan dalam memahami sejarah konflik di wilayah tersebut.

Sumber

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama