Dear TM dan Lainnya
Salam
Ijinkan saya untuk berkomentar
1. Video yang bagus untuk membangun jati diri sebuah bangsa.
Sejarah adalah salah satu saluran efektif untuk membanggakan dan mengukuhkan
eksistensinya di masa lalu serta menjadi alat legitimasi masa kini dan masa
depan.
2. Falintil dicitrakan kuat tanpa bantuan negara lain bisa bertahan
dihutan selama 24 tahun. Dalam hal ini ialah “tidak dapat bantuan karena
menolak dibantu” atau “tak punya kemampuan untuk mendapatkan bantuan ?”. “Bantuan
negara atau dalam bentuk apa ?”. Oya, GAM dan OPM pernah jadi DOM, namun mereka
bisa tembus untuk dapat bantuan (membeli) senjata dari luar negeri, namun
Falintil tidak yang ada ialah mendapatkan atau beli dari polisi/militer
Indonesia. Selanjutnya, soal liputan media luar negeri (ini juga termasuk
bantuan) seperti yang didapatkan GAM dan OPM, maka Falintil juga memperolehnya.
Kalau diartikan “dapat bantuan luar negeri” seperti kasus Vietnam, itu tak ada karena
Timtim saat itu propinsi (domestic) sehingga pihak luar negeri (negara) tidak
dapat dengan mudah turut campur, terlebih saat itu Indonesia kuat dan relatif stabil.
3. Menyebut dan meyakini Falintil itu kuat maka akan menjadi
“humor” dikalangan yang cinta akan fakta. Jika kuat, maka seharusnya mampu
mengalahkan ABRI dibanyak pertempuran. Jika memang kuat, maka perang akan
selesai dalam jangka waktu 1-5 tahun saja. Jika memang benar kuat, maka
Falintil tidak bertahan dihutan selama 24 tahun, akan tetapi mengusir ABRI
dalam waktu sesingkat-singkatnya dari mulai hutan hingga ke jantung kota Dili
seperti Vietcong dengan barisan tank dan prajuritnya mengusir tentara Amerika,
dan diplomatnya hingga pontang panting naik helikopter.
4. Oleh karenanya, disetiap channel atau video yang membahas
Timor Timur, sesame youtuber sejarah, saya mengingatkan untuk menjadi lebih
adil dengan masa lalu, dan jujur dengan fakta. Heroik itu butuh untuk kebanggaan
suatu bangsa, namun tak berdasar fakta maka akan hilang makna/arti. Mengulas
masa lalu akan bisa sangat seksi, namun bisa jadi terpeleset ke jurang tanpa
arti, karena nantinya bukan lagi sejarah yang diangkat, akan tetapi sebuah
propaganda sejati.
5. Selanjutnya soal penamaan angkatan militer Timles, saya
kira, sedikit negara yang menyematkan "nama lama" kepada "nama
yang baru" secara bersamaan dan formal. Ini yang menjadi pertanyaan dari
berbagai kalangan soal nama F-FDTL. Ya, ada kalangan yang mempertanyakan soal
tersebut.
6. Soal “mempertanyakan” ini tak lain karena tak lazim atau karena
keunikan yang ditemukan. Namun, untuk menyebut “ada pihak yang menghasut” seperti
dalam video ini, saya kira itu berlebihan, jangan-jangan tidak faktual atau
tanpa berdasar fakta yang tepat.
7. Lebih lanjut, melibatkan kalimat “tidak suka dengan
Falintil” dan ingin “meniadakan kata FALINTIL” dalam penamaan militer negara
Timles yang “diboncengi oleh negara-negara yang terlibat dalam Operasi Seroja, yaitu Amerika dan Indonesia”, jelas ini (kalau
anak sekarang) menyebutan sebagai “Baper (Bawa Perasaan)”. Lagi-lagi, tidak faktual,
dan perang sudah usai.
8. Maaf, jika memang ada pernyataan dari pihak Indonesia
seperti yang ditulis dalam video ini, khususnya seperti juga pada no.6-7,
silahkan dikirim. Bisa jadi, kamu yang benar, atau saya yang salah. Jika salah,
maka saya akan meralat dikomentar berikutnya.
9 Setahu saya, sikap Indonesia terlihat jelas sejak 1999
soal Timtim, dengan bahasa resminya “menghormati proses yang ada di Timor Leste”,
bahkan lebih lanjut Indonesia bersikap positif dengan membantu perkembangan
militer Timles melalui berbagai program.
10. Sebagai penutup, video ini bagus untuk pengetahuan.
Terimakasih sudah berbagi.
Salam Penyuka sejarah Timtim/Timles
Admin Timtim Files