Penghadang yang Dihadang

Ilustrasi

Kejadian ini berkisar bulan Mei tahun 1998 di sektor timur. Pasukan melaksanakan pull out setelah bergerak selama 10 hari tanpa hasil, nasib sedang kurang beruntung, beberapa prajurit diangkat tandu karena sakit malaria….. ada yang tidak bisa jalan karena ambeien yang sudah kronis.

Ada satu orang jadi agak nyeleneh entah stress betulan atau pura2…?.  Datang para pembesar dari Mabesad Jakarta secara mendadak dilapangan, pasukan diberi pengarahan oleh para perwira dari Jakarta tentang kondisi nasional yang sedang gawat , Kerusuhan Mei 1998.

Pasukan menyimak dengan penuh perhatian, tetapi sepertinya lebih banyak yang tertidur sambil duduk… Selesai pengarahan para dantim dikumpulkan dan dapat jatah PO (Perintah Operasi) bergerak….. Kompi pemburu mulai bersiap, perlengkapan dikemasi, perkampungan ponco lenyap tanpa bekas yang ada tinggal pasukan dengan ransel besar dan senapan terisi penuh. Sebagian kompi bergerak dengan jalan kaki, tetapi ada satu kompi yang terpaksa harus diangkut dengan rantis (Kenderaan Perintis) karena gerak awal gerakan harus dari tempat yang jauh dengan tujuan untuk memotong pelarian GPK yg dikejar kompi lain. Iring-iringan konvoi bergerak dengan 9 truk Unimog dan 2 Land Rover bersenjata sebagai pengawal taktis. Jalan yang dilewati seperti umumnya jalan di Timor Timur yaitu kecil berliku-liku dan tidak ada macetnya (emang jakarta..!).

Setelah melewati sungai supir tancap gas…..di tim-tim biasanya para pengemudi dari Yon Angrat (Pengangkutan) akan menggeber truk sekencang-kencangnya untuk menghindari penghadangan sementara penumpang yang ada di bak truk muntah2 (Unimog menggunakan per keong sehingga bak akan bergoyang seperti pantat Inul Daratista kalau melewati jalan2 yang bergelombang).

Land rover depan memberi aba2 akan berhenti. seluruh konvoi berhenti… Dantim Waltis turun menemui Danki pemburu…rupanya ada bocoran dari intel bahwa ada rencana penghadangan di desa Ossu setelah Kab Viqueque tepatnya di di perbukitan hutan jati. Untunglah info tepat waktunya karena hampir saja konvoi masuk Killing Ground.

Benar saja serombongan Falintil sektor timur sedang mengendap siap tembak diam tak bersuara seperti ayam hutan, sebagian ada di atas2 pohon sambil membawa parang besar siap membacok dan merampas perelengkapan. Beberapa team pasukan pemburu mengepung sasaran, sebagian menyusup dengan sangat hati2 menuju sasaran… tetapi orang terdepan keburu berpapasan dengan pos jaga fretilin dan…

Dor!..dor!..dor!… Kontak depan…!!!

Pertempuran terjadi di dalam hutan jati..rentetan tembakan dan ledakan GLM terjadi di mana-mana, pasukan menjaga syaf gerakan agar tak terjadi salah tembak. Pertempuran seperti biasanya berjalan singkat tidak sampai 15 menit.

Konsolidasi dilaksanakan untuk menghitung kerugian…beruntung nasib sedang baik tidak ada korban satupun. Akhirnya Danki memutuskan untuk mengejar sisa-sisa Falintil yang bersenjata, karena yang mati semuanya tidak ada senjatanya (mungkin sudah dibawa lari kawannya). Konvoi balik kanan ke kotis mobile tidak jadi mengantar pasukan ke titik yang ditentukan karena pasukan merubah gerakan dari gerak maju pasukan menjadi patroli pemburu.. 


Sumber 1, Sumber 2

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama