Kisah ini bermula dari penyergapan tim khusus yonif 7XX di pinggiran Baucau terhadap jaringan logistik di pinggiran Baucau…..hasil penyergapan, Timsus menewaskan 2 org GPK dan menawan 1 org lainnya. Kita sebuat saja namanya si Ruak (aslinya mah bukan ini namanya..disamarkan aj).
Nah…si Ruak ini merupakan pimpinan gerakan bawah tanah (clandestine) GPK yang bermukim dalam kota..bahkan jaringannya menggurita juga dalam kota Dilli yg notabene menjadi markas Koops. Ketika diinterogasi, krebo hutan ini selalu ngeyel….jika ditanya dlm bahasa indonesia, dijawabnya bhs,tetun (bahasa setempat), jika ditanya dlm bahasa tetun, dijawabnya bhs.indonesia….yg interogasi semakin jengkel jadinya
Banyak yang menyarankan agar si ruak “disekolahkan” saja..biar pandai..tapi komandan tidak setuju…penting untuk mengorek rahasia dan membuat mulut si ruak ini “bernyayi” memberitahukan dimana anggota2 nya didalam kota. Wajahnya yg sebelumnya masih seger bugar sewaktu ditangkap, sejam kemudian sudah berubah total. Dahinya membengkak, pelipisnya berdarah..giginya copot 2..tapi…tetap saja bungkam…anehnya..kalau minta rokok bisa juga dia ngomong!
Setelah semalaman di sekap..diinterogasi, dan seringnya si ruak mengamuk mencoba melepaskan diri (sampai2 ada anggota celaka masuk kedalam jurang gara2 mengejarnya), akhirnya keputusan keluar….si Ruak “disekolahkan” ..biar cepat lulus…
Eksekusi dimulai, dengan diiket di sebatang pohon, 1 SS1 menyalak memuntahkan pelor maut ke dadanya…pang!!…si ruak tetap kokoh..tidak kurang suatu apa…malah cengengesan..dadanya cuma merah2 doang…sambil berteriak-teriak minta ditembak lagi…!!
Pang!..Pang!…Pang!..Pang! sekaligus 4 SS1 menyalak serentak…pun si ruak masih tetap berdiri dengan cengengesannya……Tentara jadi kesel..apalagi sang komandan…sangkurpun berbicara…zub…zab…zub….sangkur bengkok yadalahhhh!! sakti amat nih org…mungkin gitu pikiran anggota yg mengeksekusi…sang komandan makin tambah gusar….
Maka dicarilah kolam/sumur….diiket kaki/tangannya…dicemplungin dengan kepala tertutup kresekan menghadap bawah…plung!!!!…dijamin kelelp tuh krebo….
1 jam….diangkat, ehhhhhhhh..masih bernafas….masih bisa batuk2…susah banget kok “nyekolahin” orang ini. tentara makin penasaran……………
Para anggota mulai terheran-heran akan kesaktian krebo hutan ini. Segala cara dicoba, mulai dari pelor/sangkur ditancepin duluh ketanah…pake puji (bambu kecil runcing)…hingga senjata khas daerah asal para tentara (kujang/badik/keris) pun si ruak masih tetap sehat walafiat….mulutnya tetep bungkam…cuma matanya yg melotot memandang kosong
Siang kembali berganti malam….”penyekolahan” belum juga lulus!…hingga menghadaplah seorang bintara tua (sekitar 45an umurnya) dari tim kotis menghadap komandan, mengajukan diri melaksanakan eksekusi…..ijin diberikan, tapi sudah diterangin tentang semua kejadian2 tadi hingga gagalnya eksekusi…
Bintara tua ini mengambil sepucuk senjata pendek (FN) mengisi dengan 3 pelor..melangkah ke arah si ruak yg masih terikat dipohon….masih dengan mata melotot.….Bintara tua memerintahkan si ruak diangkat…diiket keatas pohon.pucatlah wajah siruak..makin melotot matanya…mulai mengereng-ngereng kayak kucing mau kimpoi!!!
Setelah =+ 1 meter di atas pohon…tembakan dilepaskan oleh bintara tua ini…dor!…dor!…dor!!…….berhasil!!….tubuh si ruak tersentak, darah bercucuran..nyawanya melayang seketika. 1 pelor pas di dada, 1 di perut, dan 1 dikepala.Penyekolahan berhasil..murid sudah lulus!
Rupanya disini kelemahan ilmu kebalnya….ga bisa mati oleh senjata api/tajam apapun kalau kakinya masih menjejak tanah… makanya tubuhnya diangkat diiket diatas dahan pohon…ternyata semua ilmu kebal ada juga penangkalnya….mayatnya dikasi ke org kampung terdekat untuk diurus…
Demikianlah petualangan siruak, sang org sakti yg kononnya tidak mempan segala jenis senjata kalau kakinya masih menjejak tanah…